Hari Raya Idul Adha telah kita lewati, umat muslim diseluruh Dunia merayakannya, baik bagi yang melaksanakan ibadah haji maupun yang tidak. Pada saat Idul Adha tiba biasanya sebagian orang muslim yang “mampu” melaksanakan Qurban, yakni sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanannya kepada Allah SWT. Namun sungguh sangat disayangkan apabila makna Idul Adha hanya sebatas itu. Sesungguhnya masih ada makna yang luar biasa agungnya dibalik hari raya Idul Adha, yaitu berupa pengorbanan dimana semua muslim benar-benar tunduk dan taat kepada Sang Pencipta dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun.
Untuk itu saya tidak sebatas melaksanakan ibadah Qurban saja, tapi turun ke pelosok Desa turut makan dan nyate bersama kaum dhuafa dan juga ikut merasakan kegembiraan mereka. Tempatnya juga di Desa dimana hewan kurban tersebut diproduksi dan didapat atau dibeli dari peternak kecil. Sebelumnya selalu saya amati Hewan Kurban dipotong di kota dan dibagikannya juga untuk Kaum Dhuafa Kota, tapi di Desa dimana dipelihara hewan qurban tersebut, kaum dhuafanya tidak kebagian. …………, kasihan. Hal ini adalah suatu hal yang menarik karena kita terjun langsung ke yang berhak (mustahik) dan juga patut untuk dicoba demi menyiarkan ibadah kurban. Wallahu a’lam. (salam keadilan dari Retno Winarni)