Salah satu Media TV menjulukinya Menteri Kontroversial untuk orang nomor satu di Kementrian Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja (2014-2019). Yang menarik bagi saya bahwa untuk SUKSES itu bukan hanya belajar dari Pendidikan Formal saja, tapi dari membaca keadaan dengan mengevaluasi - mengkaji dan kemudian mengimplementasikannya..........
Beliau pernah mengemukakan : "Milik siapakah sukses itu...?
Alangkah
mudahnya sukses itu kita raih tapi dengan berbagai persyaratan yaitu
harus selalu bersyukur, harus bisa menyatu dgn pekerjaan, selalu
berdo'a, dan tak lupa harus bekerja keras......."
Mengapa Susi Pudjiastuti diangkat menjadi menteri? Tentu hanya Joko Widodo (Presiden RI) dan Tuhan yang tahu jawaban pastinya. Namun
sesuatu yang menarik, ternyata dari sebuah berita di TEMPO
tertanggal 3 April 2014, diketahui bahwa pesawat carteran Jokowi pada
kampanye dulu itu adalah milik maskapai Susi Air. Yang mana daripada
pemiliknya adalah Susi Pudjiastuti. Jokowi,
diketahui pernah menggunakan pesawat Susi Air dari Kalimantan Selatan ke
Malang untuk berkampanye. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Jokowi memang harus
menggunakan pesawat itu. Dia
menyatakan Jokowi selalu menggunakan pesawat komersial kelas ekonomi
jika hendak berkampanye ke daerah. Namun mantan Wali Kota Solo itu
dipaksa menumpang penerbangan khusus bila lokasi yang didatangi sulit
dijangkau dengan jadwal penerbangan komersial. Jokowi
sudah membantah bahwa pesawat yang ia tumpangi itu merupakan miliknya
pribadi Dia mengaku hanya diajak oleh pengurus PDIP untuk naik pesawat
itu guna melanjutkan kampanye ke Malang, Jawa Timur. (KHAIRUL ANAM Tempo.co.id)
Di salah-satu status FB Susi Pudjiastuti: Tujuan Pak Jokowi memilih saya adalah memberikan kemakmuran bagi Rakyat untuk berdaulat di Negri sendiri, ini yang saya lakukan. Tetapi kalau saya diintervensi, saya balik kanan, pulang kampung.. Saya tidak cari nama dan kekayaan, saya cari kepuasan dan hanya bekerja........!!! Setelah Moratorium izin tangkap kapal. Saya
juga berencana memberlakukan moratorium untuk wilayah laut indonesia yg
sudah dianggap overfishing atau kelebihan penangkapan.. Sudah cukup. Saya
ada zonasi penangkapan berdasarkan Stok, ada daerah yg akan ditutup itu
yg saya Zonasi, dan ada tempat yg boleh ditangkap dan bisa ditangkap..Hal ini saya lakukan agar negara tidak terus dirugikan oleh praktik ilegal seperti penangkapan ikan ilegal. Masa kita mau dibodohi, yg benar aja. Mereka minta 100 Ton punya 5 kapal, Oke......Kalau 100 Ton minta izinnya tetapi kapalnya 100 kapal dan itu besar. Gak mau lah. Saya minta semua pengusaha bisa memahami terkait tujuan kebijakan Moratorium pemberian izin tangkap ikan. Saya
berharap tidak ada pelaku usaha yg bermain mata dengan petugas KKP
hanya untuk mendapatkan izin tangkap saat aturan Moratorium dijalankan.. Kalau mau sogok petugas saya dilapangan, saya habiskan. Saya minta pengusaha jangan rusak petugas saya. Anda rusak sistem, kepastian usaha anda tidak ada lagi. Kita harus punya komitmen besar.
Watak wirausahawan berbeda dengan pekerja !!!
(Bekerja
dulu, hajar dulu baru ketahuan benjolnya dimana....) wajar cuma lulusan
SMP butuh tekad karena kurangnya ilmu dan pengetahuan, makin banyak
ditimbang-timbang justru orang gak sukses-sukses....
Saya
katakan "Negeri ini suka aneh. Kadang-kadang ada yang tidak jalan,
bikin badan baru. Perpajakan enggak jalan, bikin pos baru. Padahal,
untuk menaikkan PNBP itu bisa dengan meningkatkan PPh-nya. Suatu saat
saya akan berikan saran (ke Menkeu). Sayangnya, saya tidak memiliki
legitimasi kepakaran dalam hal apa pun karena ijazah saya,".
Saya
katakan jika program-programnya nanti berjalan baik, saya berharap ke
depan Kabinet Kerja mengerti dengan apa yang saya lakukan. "Mereka tahu,
oh ternyata Susi bisa mikir ini toh, tidak hanya jualan ikan,".
Dalam
kesempatan tersebut, saya juga berharap bukan hanya menteri-menteri di
kabinet yang bisa memahami cara kerja saya, melainkan juga ahli kelautan
dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Dari
ITB juga kan, kemarin dia bilang, Jokowi itu ngaco milih Susi. Sekarang
saya tanya, yang ngaco Pak Jokowi atau ITB karena saya pernah dapat
penghargaan Ganesha dari ITB, atau jangan-jangan dua-duanya yang ngaco?"
Impian dari Menteri Kelautan dan Perikanan sangat sederhana sekali..
Aku hendak meng-inspirasi banyak orang.
Aku ingin SESEORANG menolehku lalu berkata:
"Karena Anda....Susi Pudjiastuti....Aku Tidak Menyerah...dan kini Hidupku BERARTI bagi banyak orang !"
Terima
kasih Maha Kehidupan...Yang masih memberiku NAFAS....hingga aku mampu
memberi KANVAS kebajikan di pagi yang sejuk ini dengan rezeki yang
melimpah.
Kehidupan
nelayan di pesisir Pantai begitu keras dan penuh resiko, dinihari
melaut siang/sore baru pulang, setiap hari tidak peduli ombak atau cuaca
untuk sebuah kehidupan. Ini banyak memberikan kepada saya keyakinan & lebih mengerti makna hidup adalah sebuah keyakinan. #SusiPudjiastuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar