Selasa, 27 Oktober 2015

Menyambung Tali-Silaturahmi



Dari sebelum acara REUNIan Alumni 1971 SMPN 4 Bogor  (tahun 2011)- sampai saat ini teman-teman masih sering kumpul-kumpul dan saling silaturahmi. Reuni ibarat nglumpukne balung pecah (mengumpulkan tulang-tulang yang pecah dan berserakan). Dengan kata lain, reuni itu membangun lagi persaudaraan. Fisik dan jiwa mereka yang telah berpisah bertahun-tahun karena alasan jarak, akan terkumpul pada momen-2 seperti Halal bi Halal, cucurak, undangan resepsi dan lain-lain. Egoisme, sinisme antar anggota Aluspat’71 yang sulit dimediasi akan menjadi cair saat mereka bertemu, berjabatan tangan dan berpelukan pada saat pertemuan.
Silaturahmi merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan membawa berkah. ALUSPATer’71 hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Karena itu merupakan ibadah yang paling indah berhubungan dengan manusia, sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal sholeh ini, aamiin.
Disini kami mengUP-Load foto-foto ketika bagaimana Teman-2 Kita mencari dan menemukan Teman-2nya kembali yang sudah berpisah (putus-hubungan) puluhan tahun lalu..................!
Duet Sekretaris & Ketua
Klarifikasi Data.........................!


Jika menginginkan untuk memiliki teman yang sejati dalam artian yang selalu paham dan mengerti kita dalam kondisi apapun, makanya juga harus mampu menjadi sahabat yang sejati bagi teman kita. Itulah sebuah sikap dewasa dan bijaksana yang seharusnya ada dalam jalinan pertemanan, siapapun orangnya, tidak memandang usia, agama, atau apapun itu. Terasa menyedihkan memang apabila teman yang selama ini bahkan dalam hitungan tahun selalu bermain dan tertawa bersama kita harus berpisah..................

Tidak lama setelah REUNI 2011 menyusul SILATURAHMI teman kita Isye Miolo dari Lampung berkumpul, walopun hanya kelas 1 di SMPN 4 Bogor lalu pindah k Sulawesi Utara, tapi seperti berkawan full 3 tahun.........

Silaturahmi ke Wahyu d Cilendek dan Irwin Yulianto d Darmaga

Zainuri Silaturahmi k Ikin (Dangduter @71), dan juga  Rusmiati + Marpingah
Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.
    Ada cerita menarik akan kejadian yg tidak di-sangka2, sewaktu anaknya teman kita (Omy Basman) bersenggolan kendaraan sepeda-motor dengan seorang Bapak-2. Mereka dibawa ke Rumah Sakit, yang kemudian Ibu-Bapaknya menyusul........,setelah di RS, ibunya mengenal Bapak itu Deden Supriatman teman ketika sekolah di SMPN 4 Bogor juga, dan juga bertetangga (beda Blok) ber-tahun-2 & tidak saling mengenal.
Omy & Deden ketika melihat foto teman-2 yg sekarang

Poenk Kuntardi + Yustam Fauzi dengan GOWESnya....................

Bezoek Mahdar yang kecelakaan

Ike+Adeth berkunjung ke Rumah Girnanto di Gandaria Jakarta
Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR. Ibnu Majah).

Dewi Odjar ketemu Odita d Kantornya & Efdalius d Tempat Usahanya (Lombok)
Supriyono waktu pulang kampung dari Belanda

Silaturahmi di Rumah atau di Lapangan.....dimana ada kesempatan sama aja.......
Pertemuan kita dengan teman/sahabat bisa mendatangkan peluang, baik peluang kerja maupun peluang bisnis. Namun kita jangan membatasinya hanya itu saja, sebab Allah memiliki wewenang memberikan rezeki kepada hamba-Nya dari arah yang tidak disangka-sangka. Kapan dan seberapa besarnya, itu adalah hak Allah yang menentukan. Allah Mahatahu, seberapa banyak dan kapan waktu yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu, hendaklah kita menjaga silaturrahim, memupuknya, serta mencari sarana-sarana yang bisa mengokohkannya, agar tidak terkikis oleh derasnya arus budaya yang merusaknya. Wallahu a’lam.