Dari sebelum acara REUNIan Alumni 1971 SMPN 4 Bogor (tahun 2011)- sampai saat ini teman-teman masih
sering kumpul-kumpul dan saling silaturahmi. Reuni ibarat nglumpukne balung pecah
(mengumpulkan tulang-tulang yang pecah dan berserakan). Dengan kata lain, reuni
itu membangun lagi persaudaraan. Fisik dan jiwa mereka yang telah berpisah
bertahun-tahun karena alasan jarak, akan terkumpul pada momen-2 seperti Halal bi Halal,
cucurak, undangan resepsi dan lain-lain. Egoisme, sinisme antar anggota Aluspat’71
yang sulit dimediasi akan menjadi cair saat mereka bertemu, berjabatan tangan dan
berpelukan pada saat pertemuan.
Silaturahmi merupakan ibadah yang sangat mulia, mudah dan
membawa berkah. ALUSPATer’71 hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya.
Karena itu merupakan ibadah yang paling indah berhubungan dengan manusia,
sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal sholeh ini, aamiin.
Disini kami mengUP-Load foto-foto ketika bagaimana Teman-2
Kita mencari dan menemukan Teman-2nya kembali yang sudah berpisah (putus-hubungan) puluhan
tahun lalu..................!
Duet Sekretaris & Ketua |
Klarifikasi Data.........................! |
Jika menginginkan untuk memiliki teman yang sejati dalam
artian yang selalu paham dan mengerti kita dalam kondisi apapun, makanya juga
harus mampu menjadi sahabat yang sejati bagi teman kita. Itulah sebuah sikap
dewasa dan bijaksana yang seharusnya ada dalam jalinan pertemanan, siapapun
orangnya, tidak memandang usia, agama, atau apapun itu. Terasa menyedihkan
memang apabila teman yang selama ini bahkan dalam hitungan tahun selalu bermain
dan tertawa bersama kita harus berpisah..................
Silaturahmi ke Wahyu d Cilendek dan Irwin Yulianto d Darmaga
|
Zainuri Silaturahmi k Ikin (Dangduter @71), dan juga Rusmiati +
Marpingah
|
Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu
Dzar Al-Ghifari
Ada cerita menarik akan kejadian yg tidak di-sangka2, sewaktu anaknya teman kita (Omy Basman) bersenggolan kendaraan sepeda-motor dengan seorang Bapak-2. Mereka dibawa ke Rumah Sakit, yang kemudian Ibu-Bapaknya menyusul........,setelah di RS, ibunya mengenal Bapak itu Deden Supriatman teman ketika sekolah di SMPN 4 Bogor juga, dan juga bertetangga (beda Blok) ber-tahun-2 & tidak saling mengenal.
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ:
أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ
أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى
مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي
وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ
فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ
وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ
الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي
اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ
النَّاسَ شَيْئًا.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah)
Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya
aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau
memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan
tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar
aku menyambung silaturahmiku
meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak
ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran
meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang
mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak
meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.Ada cerita menarik akan kejadian yg tidak di-sangka2, sewaktu anaknya teman kita (Omy Basman) bersenggolan kendaraan sepeda-motor dengan seorang Bapak-2. Mereka dibawa ke Rumah Sakit, yang kemudian Ibu-Bapaknya menyusul........,setelah di RS, ibunya mengenal Bapak itu Deden Supriatman teman ketika sekolah di SMPN 4 Bogor juga, dan juga bertetangga (beda Blok) ber-tahun-2 & tidak saling mengenal.
Omy & Deden ketika melihat foto teman-2 yg sekarang |
Poenk Kuntardi + Yustam Fauzi dengan
GOWESnya....................
|
Bezoek Mahdar yang kecelakaan
|
Ike+Adeth berkunjung ke Rumah Girnanto di Gandaria Jakarta
|
Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat
mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? "Sesuatu yang paling cepat
mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan
menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan
keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali
persaudaraan" (HR. Ibnu Majah).
Dewi Odjar ketemu Odita d Kantornya & Efdalius d Tempat Usahanya (Lombok)
|
Supriyono waktu pulang kampung dari Belanda |
Silaturahmi di Rumah atau di
Lapangan.....dimana ada kesempatan sama aja.......
|
Pertemuan kita dengan teman/sahabat bisa mendatangkan
peluang, baik peluang kerja maupun peluang bisnis. Namun kita jangan
membatasinya hanya itu saja, sebab Allah memiliki wewenang memberikan rezeki
kepada hamba-Nya dari arah yang tidak disangka-sangka. Kapan dan seberapa
besarnya, itu adalah hak Allah yang menentukan. Allah Mahatahu, seberapa banyak
dan kapan waktu yang terbaik bagi kita. Oleh karena itu, hendaklah kita menjaga
silaturrahim, memupuknya, serta mencari sarana-sarana yang bisa mengokohkannya,
agar tidak terkikis oleh derasnya arus budaya yang merusaknya. Wallahu a’lam.